Sabtu, 31 Oktober 2015

TEORI ORGANISASI UMUM 2 - BAB 1

| | 0 comments

Definisi Permintaan dan Penawaran

Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu. Sedangkan pengertian penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu.
Contoh permintaan adalah di pasar kebayoran lama yang bertindak sebagai permintaan adalah pembeli sedangkan penjual sebagai penawaran. Ketika terjadi transaksi antara pembeli dan penjual maka keduanya akan sepakat terjadi transaksi pada harga tertentu yang mungkin hasil dari tawar-menawar yang alot.

Hukum Permintaan dan Hukum Penawaran

Jika semua asumsi diabaikan (ceteris paribus) : Jika harga semakin murah maka permintaan atau pembeli akan semakin banyak dan sebaliknya. Jika harga semakin rendah/murah maka penawaran akan semakin sedikit dan sebaliknya.
Semua terjadi karena semua ingin mencari kepuasan (keuntungan) sebesar-besarnya dari harga yang ada. Apabila harga terlalu tinggi maka pembeli mungkin akan membeli sedikit karena uang yang dimiliki terbatas, namun bagi penjual dengan tingginya harga ia akan mencoba memperbanyak barang yang dijual atau diproduksi agar keuntungan yang didapat semakin besar. Harga yang tinggi juga bisa menyebabkan konsumen/pembeli akan mencari produk lain sebagai pengganti barang yang harganya mahal.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Permintaan (Demand)

1. Perilaku konsumen / selera konsumen
Saat ini handphone blackberry sedang trend dan banyak yang beli, tetapi beberapa tahun mendatang mungkin blackberry sudah dianggap kuno.
2. Ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan pelengkap
Jika roti tawar tidak ada atau harganya sangat mahal maka meises, selai dan margarin akan turun permintaannya.
3. Pendapatan/penghasilan konsumen
Orang yang punya gaji dan tunjangan besar dia dapat membeli banyak barang yang dia inginkan, tetapi jika pendapatannya rendah maka seseorang mungkin akan mengirit pemakaian barang yang dibelinya agar jarang beli.
4. Perkiraan harga di masa depan
Barang yang harganya diperkirakan akan naik, maka orang akan menimbun atau membeli ketika harganya masih rendah misalnya seperti bbm/bensin.
5. Banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen
Ketika flu burung dan flu babi sedang menggila, produk masker pelindung akan sangat laris. Pada bulan puasa (ramadhan) permintaan belewah, timun suri, cincau, sirup, es batu, kurma, dan lain sebagainya akan sangat tinggi dibandingkan bulan lainnya.

 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Penawaran (Suply)

1. Biaya produksi dan teknologi yang digunakan
Jika biaya pembuatan/produksi suatu produk sangat tinggi maka produsen akan membuat produk lebih sedikit dengan harga jual yang mahal karena takut tidak mampu bersaing dengan produk sejenis dan produk tidak laku terjual. Dengan adanya teknologi canggih bisa menyebabkan pemangkasan biaya produksi sehingga memicu penurunan harga.
2. Tujuan Perusahaan
Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented) akan menjual produknya dengan marjin keuntungan yang besar sehingga harga jual jadi tinggi. Jika perusahaan ingin produknya laris dan menguasai pasar maka perusahaan menetapkan harga yang rendah dengan tingkat keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan rendah untuk menarik minat konsumen.
3. Pajak
Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi sehingga perusahan menawarkan lebih sedikit produk akibat permintaan konsumen yang turun.
4. Ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap
Jika ada produk pesaing sejenis di pasar dengan harga yang murah maka konsumen akan ada yang beralih ke produk yang lebih murah sehingga terjadi penurunan permintaan, akhirnya penawaran pun dikurangi.
5. Prediksi / perkiraan harga di masa depan
Ketika harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan akan mempersiapkan diri dengan memperbanyak output produksi dengan harapan bisa menawarkan/menjual lebih banyak ketika harga naik akibat berbagai faktor.

Harga Keseimbangan, Pendekatan Perilaku Konsumen, dan Konsep Elastisitas.

Harga keseimbangan:

Dalam ilmu ekonomi, harga keseimbangan atau harga ekuilibrium atau harga bebas adalah harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.

 Pendekatan perilaku konsumen:
  • Pendekatan Kardinal

  1. Kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan ukur.
  2. Makin banyak barang dikonsumsi makin besar kepuasan.
  3. Terjadi hukum The law of deminishing Marginal Utility pada tambahan kepuasan setiap satu satuan.Setiap tambahan kepuasan yang diperoleh dari setiap unit tambahan konsumsi semakin kecil.( Mula – mula kepuasan akan naik sampai dengan titik tertentu atau saturation point tambahan kepuasan akan semakin turun ).Hukum ini menyebabkan terjadinya Downward sloping MU curva. Tingkat kepuasan yang semakin menurun ini dikenal dengan hukum Gossen.
  4. Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit barang bisa dihargai dengan uang, sehingga makin besar kepuasan makin mahal harganya. Jika konsumen memperoleh tingkat kepuasan yang besar maka dia akan mau membayar mahal, sebaliknya jika kepuasan yang dirasakan konsumen redah maka dia hanya akan mau membayar dengan harga murah. Pendekatan kardinal biasa disebut sebagai Daya guna marginal.

  • Pendekatan Ordinal

Kelemahan pendekatan kardinal terletak pada anggapan yang digunakan bahwa kepuasan konsumen dari mengkonsumsi barang dapat diukur dengan satuan kepuasan. Pada kenyataannya pengukuran semacam ini sulit dilakukan.Pendekatan ordinal mengukur kepuasan konsumen dengan angka ordinal (relatif).Tingkat kepuasan konsumen dengan menggunakan kurva indiferens(kurva yg menunjukkan tingkat kombinasi jumlah barang yang dikonsumsi yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama).

Ciri-ciri kurva indiferens:
  1. Mempunyai kemiringan yang negatif (konsumen akan mengurangi konsumsi barang yg satu apabila ia menambah jumlah barang lain yang di konsumsi).
  2. Cembung ke arah titik origin, menunjukkan adanya perbedaan proporsi jumlah yang harus ia korbankan untuk mengubah kombinasi jumlah masing-masing barang yang dikonsumsi (marginal rate of substitution).
  3. Tidak saling berpotongan, tidak mungkin diperoleh kepuasan yang sama pada suatu kurva indiferens yang berbeda

Konsep elastisitas


Pandangan antara besarnya utility menganggap bahwa besarnya utiliti dapat dinyatakan dalam bilangan/angka. Sedangkan analisis ordinal besarnya utility dapat dinyatakan dalaml bilangan/angka.
Analisis cardinal mengunakan alat analisis yang dinamakan marginal utiliy (pendekatan marginal). Sedangkan analisis ordinal menggunakan analisis indifferent curve atau kurva kepuasan sama.

 
Elastisitas Permintaan.

Adalah perubahan relatif dalam jumlah unit barang yang dibeli sebagai akibat dari perubahan salah satu faktor yang mempengaruhinya.

  • Elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang itu sendiri disebut elastisitas harga.
  • Elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang lain disebut elastisitas silang.
  • Elastisitas yang dikaitkan dengan pendapatan disebut elastisitas pendapatan.


Elastisitas harga (Ed) adalah persentase perubahan jumlah permintaan yang disebabkan oleh persentase perubahan harga.
Elastisitas silang, kecenderungan perubahan permintaan suatu barang  tertentu disebabkan terjadi perubahan harga barang lain.
Elastisitas pendapatan, kecenderungan perubahan permintaan yang disebabkan oleh perubahan pendapatan masyarakat.


Read more...

Rabu, 28 Oktober 2015

IOT : RFID FOR YOUR LIBRARY

| | 2 comments

INTERNET OF THINGS

IOT (Internet Of Things) adalah sebuah konsep yang menghubungkan benda fisik ke dalam database pada cloud computing melalui internet. Konsep ini memungkinkan kita untuk mengontrol, mengidentifikasi, melacak, dsb sebuah benda. Sehingga setiap benda akan terkoneksi oleh internet secara nonstop. Pengimplementasian IOT terdapat pada berbagai bidang. Seperti bidang pembangunan, rumah tangga, energi, kesehatan, tranportasi, keamanan,teknologi dan jaringan.

Pada sejarahnya, IOT dikenalkan istilahnya oleh Kevin Ashton, 1999 -- seorang inovator dan ahli analisis konsumen, dalam bukunya How To Fly a Horse : The Secret History of Creation, Invention, and Discovery,  dan mulai terkenal oleh AUTO-ID Center. 


Radio Frequency Identification


RFID (Radio Frequency Identification) adalah sebuah teknologi untuk mengambil data jarak jauh melalui gelombang radio. Label atau Kartu RFID kini berukuran sangat kecil seperti butiran beras. Sehingga dapat dimasukkan dalam benda, hewan, bahkan manusia. Data yang disimpan secara elektronik pada RFID dapat terbaca walaupun dengan jarak jauh-- tidak seperti barcode (kode batang) yang hanya bisa terbaca jarak dekat. Untuk dapat terkoneksi Label RFID terdiri dari microchip dan antena. Label RFID akan dibaca oleh RFID reader. Label yang aktif akan memerlukan sumber daya, begitu juga sebaliknya.

Kini dengan berkembangnya teknoogi internet, para pelajar dengan mudahnya mendapatkan informasi. Namun keabsahan dan sumber dari informasi tersebut tidak dapat kita percayai begitu saja. Maka peran perpustakaan sangatlah membantu para pelajar mendapatkan informasi dengan keabsahan data yang tepat.

Pada perpustakaan umum maupun lembaga terdapat masalah-masalah yang sering kita jumpai. Dari penempatan buku, identitas buku, keberadaan buku, jumlah pengunjung, dsb. Maka dari itu RFID merupakan salah satu solusi dari permasalahan pada perpustakaan.

RFID vs BARCODE

  • RFID pada buku akan mengalamatkan kode-kode unik diantara jutaan benda yang identik. Sedangkan barcode hanya menyimpan data dimana beda tersebut dicetak. 
  • RFID reader akan membaca tag RFID secara otomatis, berbeda dengan barcode yang harus di scan secara opti melalui lens-of-sight dengan posisi yang tepat pula, sehingga membuat pengecekan data harus dibantu oleh tangan manusia, cara ini menurut saya kurang efektif. 
RFID READER
Perangkat keras tersebut merupakan penghubung antara software dan antena yang meneruskan gelombang radio pada label/tag. Data akan dicocokan dengan data pada reader dan data pada tag. RFID dibentuk oleh komponen utama tag reader dan antena tag dapat menggunakan daya (tag aktif) atau tidak (tag pasif) serta diletakkan pada objek yang akan diindentifikasi. Pada tag pasif sinyal dikirimkan oleh reader melalui gelombang elektromagnetik, kemudian tag akan merespon dan mengirimkan data/informasi di dalamnya.Reader juga memiliki kemampuan untuk melakukan perubahan data pada tag selain membaca dan mengambil data informasi yang tersimpan dalam tag. Sedangkan antena pada system RFID berpengaruh terhadap jarak jangkuan pembacaan atau identifikasi objek.


IMPLEMENTASI RFID PADA PERPUSTAKAAN

Pemasangan RFID terdiri dari beberapa komponen, yaitu :
  • Label dengan microchip bertenaga baterai atupun tidak dan antena
  • Reader yang membaca tag dengan benar dan menghubungkannya kepada sistem basis data
  • Maddleware mencatat dan menerima mengirim informasi dari label ke pusat penyimpanan data
  • Sofware aplikasi sebuah perangkat lunak yang berisi sekumpulan layanan aplikasi – aplikasi dan pemakai mempertukarkan informasi lewat jaringan – jaringan layanan ini berada di tengah-tengah antara system operasi dan perangkat lunak jaringan aplikasi tersebut

Terdapat konfigurasi yang umum dalam penerapan system RFID di Perpustakaan yaitu:

  1. RFID Tag 
  • Dapat ditulis ulang, label standart ISO mengindentifikasi dan melacak berbagai barang atau buku
  • Memori chip menyimpan informasi buku tersebut 
  • Status sekuriti tersimpan langsung pada label. 
  • Menghilangkan garis pandang(line of sight) yang diperlukan untuk memproses buku. 

     2. Conversion Station
  • Konversi ID barang dari barcode ke label RFID 
  • Secara otomatis menyalurkan/mengeluarkan label 
  • Mencakup layer sentuh,scanner barcode optic,RFID reader dan gerobak portable 
  • Memungkinkan programming/reprogramming(entir data)
  • Tidak memerlukan koneksi ke system sirkulasi terotomasi 
  • Secara dramatis menyederhanakan proses checkout/chekin(peminjaman/pengembalian 
  • Memroses buku dengan barcode dan label RFID 
  • Banyak memproses buku sekaligus secara bersamaan
  • Kendali operasi dengan layer sentuh 

     3. Staff Workstation
  •  Meningkatkan efisiensi tempat kerja dan ergonomic 
  •  Memproses barang dengan barcode dan label RFID 
  •  Display dikombinasikan dengan display system otomasi 
  •  Bekerja dengan computer di meja sirkulasi, scanner,printer 
  •  Bekerja sebagai tempat sirkulasi atau tempat programming label (data entri) 
  •  Dapat memproses peminjaman (chek out) banyak barang sekaligus secara bersamaan. 

    4 Digital Library Assistant 
  • Mampu membaca sendiri, shelving,pengurutan,pencarian,penyiangan dan pencarian yang luar biasa.
  • Dapat digunakan untuk scan barang untuk status sekuriti dalam hal alarm berbunyi. 
  • Seacara bersamaan melakukan pembacaan,pencarian dan scan persediaan.
  • Dapat memegang/menyimpan informasi lebih dari 1 juta barang.
  • Antena mempermudah pembacaan pada rak yang tinggi dan rendah 
     5. Detection System 
  • Proteksi sekuriti yang tinggi untuk semua koleksi perpustakaan 
  • Pilihan suara alarm memainkan pesan pilihan 
  • Lebar koridor mengikuti standar ADA 
  • Penghitung trafik terintegrasi 
  • Tidak membutuhkan aplikasi server 
  • Tersedia dalam warna abu-abu gelap dan terang.

 6. Self – return books drops
    Koleksi buku yang dikembalikan di pelayanan siekulasi langsung bias diidentifikasi setelah melalui book drop, dan fungsi sekuriti anti pencurian diaktifkan kembali..Pada saat yang sama database perpustakaan diperbarui. Pemakai langsung mengembalikan sendiri (self return book drop) menyediakan service pengembalian 24 jam. Sebagai tambahan, book drop dapat dilengkapi dengan automatic sorting system, menjadikan pengelolaan koleksi lebih efisien.


Di sisi lain..
Setelah sekian banyaknya kegunaan RFID , namun disisi lain RFID memiliki kekurangan, yaitu mudahnya timbul ancaman, keamanan maupun gangguan privasi.Gangguan ini merupakan ancaman untuk RFID antara lain :serangan secara fisik yaitu dengan cara tag diambil, ditukar,digores. Serangan aktif tidak secara fisik yaitu ikut serta dalam protocol atau menyamar sebagai pemilik atau reader yang sah, dengan melakukan query seperti reader sesuka hati, dapat memodifikasi atau pengubahan isi dari tag RFID. Dengan penyadapan akan mendapatkan duplikai pesan tanpa ijin, Repalying menyimpan pesan yang ditangkap untuk digunakan pada pemakaian pengguna yang lain. Serangan Dental of service membanjiri saluran atau sumber lain dengan pesan yang bertujuan untuk menggagalkan pengaksesan pemakai lain.






REFERENSI


http://www.tagssy.net/index.php/modul=tagsys&func=menu&m=7&sm=1 dalam maryono,2005
http://cms3m.com/cms/CA/en/0-90/FclciFQ/viewimage.jhtml)dalam maryono,2005


Read more...
Powered By Blogger

Followers

About

UNIVERSITAS GUNADARMA

UNIVERSITAS GUNADARMA
CLARA ARABELLA 12114450

Instagram

Search in this blog

Clara Arabella. Diberdayakan oleh Blogger.
 

Designed by: Compartidísimo
Images by: DeliciousScraps©