Minggu, 27 Desember 2015

tugas 3 - TEORI ORGANISASI UMUM 2

| | 0 comments


JENIS PASAR DAN PENDAPATAN NASIONAL

Bentuk-Bentuk Struktur Pasar Konsumen - Persaingan Sempurna, Monopolistik, Oligopoli dan Monopoli
1. Pasar Persaingan Sempurna
Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang banyak. Contoh produknya adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan lain-lain. Sifat-sifat pasar persaingan sempurna :
  • -       Jumlah penjual dan pembeli banyak
  • -       Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain
  • -       Penjual bersifat pengambil harga (price taker)
  • -       Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand and supply)
  • -       Posisi tawar konsumen kuat
  • -       Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata
  • -       Sensitif terhadap perubahan harga
  • -       Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar

Pasar Persaingan Sempurna
2. Pasar Monopolistik

Pasar Monopolistik

Struktur pasar monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan produk yang serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk tersebut berbeda-beda antara produsen yang satu dengan yang lain. Contoh produknya adalah seperti makanan ringan (snack), nasi goreng, pulpen, buku, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar monopolistik :
  • -       Untuk unggul diperlukan keunggulan bersaing yang berbeda
  • -       Mirip dengan pasar persaingan sempurna
  • -       Brand yang menjadi ciri khas produk berbeda-beda
  • -       Produsen atau penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga
  • -       Relatif mudah keluar masuk pasar

-        
3. Pasar Oligopoli



Industri Semen Indonesia Contoh Pasar Oligopoli

Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah area. Contoh industri yang termasuk oligopoli adalah industri semen di Indonesia, industri mobil di Amerika Serikat, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar oligopoli :
  • -       Harga produk yang dijual relatif sama
  • -       Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses
  • -       Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar
  • -       Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain

4. Pasar Monopoli
Pasar monopoli akan terjadi jika di dalam pasar konsumen hanya terdiri dari satu produsen atau penjual. Contohnya seperti microsoft windows, perusahaan listrik negara (PLN), perusahaan kereta api (perumka), dan lain sebagainya. Sifat-sifat pasar monopoli :
- Hanya terdapat satu penjual atau produsen
- Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh perusahaan monopoli
- Umumnya monopoli dijalankan oleh pemerintah untuk kepentingan hajat hidup orang banyak
- Sangat sulit untuk masuk ke pasar karena peraturan undang-undang maupun butuh sumber daya yang sulit  didapat
- Hanya ada satu jenis produk tanpa adanya alternatif pilihan
- Tidak butuh strategi dan promosi untuk sukses

Pasar Monopoli
Tambahan :
- Monopsoni adalah kebalikan dari monopoli, yaitu di mana hanya terdapat satu pembeli saja yang membeli produk yang dihasilkan.
- Monopoli adalah sesuatu yang dilarang di Republik Indonesia yang diperkuat dengan undang-undang anti monopoli.

PENDAPATAN NASIONAL
Pendapatan Nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh Rumah Tangga Keluarga (RTK) disuatu negara dari penyerahan faktor-faktor produkdsi dalam satu periode, biasanya selama satu tahun.

Konsep Pendapatan Nasional

Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product) adalah seluruh nilai barang dan jasa diperoleh di suatu negara dalam waktu tertentu, biasanya satu tahun.
Produk National Bruto (Gross National Product) adalah seluruh nilai barang dan jasa yang diperoleh seluruh warga negara baik yang ada di dalam negeri maupun yang berada di luar negeri dalam satu periode tertentu, biasanya satu tahun
Produksi Nasional Netto (Net National Product/NNP)
NNP= GNP - Penyusutan/Depresiasi
Pendapatan Nasional Netto (Net National Income/NNI)
NNI= NNP - pajak tidak langsung
Pendapatan Perseorangan (Personal Income/PI)
PI= (NNI + transfer payment) - (iuran sosial + iuran asuransi + laba yang ditahan + pajak perseorangan)
Pendapatan Disposibel (Disposible Income)
DI = P I - pajak langsung

Pengertian pendapatan nasional dilihat dari tiga pendekatan:
a.  Pendekatan pendapatan => seluruh pendapatan yang diterima oleh para pemilik faktor produksi dalam suatu negara pada waktu tertentu biasanya satu tahun.
b.  Pendekatan produksi => seluruh produk barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam suatu negara pada waktu tertentu, biasanya satu tahun.
c.  Pendekatan pengeluaran => seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh masyarakat dalam suatu negara pada periode tertentu, biasanya satu tahun.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional
  • -       Jumlah dan kualitas faktor-faktor produksi
  • -       Tingkat investasi
  • -       Tingkat bunga
  • -       Perkiraan keadaan perekonomian masa depan
  • -       Tingkat teknologi
  • -       Pengeluaran pemerintah

Perhitungan pendapatan nasional berdasarkan tiga pendekatan
1. Pendapatan nasional berdasarkan pendekatan pendapatan adalah seluruh pendapatan yang diterima oleh para pemilik faktor produksi dalam suatu negara pada waktu tertentu (satu tahun). Rumusnya:
Y = w+i+r+p
Keterangan:
·         Wage (w)         : upah
·         Interest (i)        : bunga
·         Rent (r)            : sewa
·         Profit (p)          : laba
2. Pendapatan nasional berdasarkan pendekatan produksi adalah seluruh produk barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam suatu negara pada waktu tertentu, biasanya satu tahun. Rumusnya:
Y = (P1xQ1)+(P2xQ2)+…(Pn x Qn)
Keterangan:
·         Y         : pendapatan nasional
·         P          : harga barang
·         Q         : jumlah barang
·         n          : barang ke 1,2,…n
3. Pendapatan nasional berdasarkan pendekatan pengeluaran adalah seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh masyarakat dalam suatu negara pada periode tertentu (satu tahun). Rumusnya:
Y = C+G+I+(X-M)
Keterangan:
·         C         : pengeluaran konsumsi rumah tangga
·         G         : pengeluaran pemerintah
·         I           : pengeluaran investasi
·         X         : ekspor
·         M         : impor

Manfaat perhitungan pendapatan nasional:
a.       Mengetahui struktur perekonomian suatu negara.
b.       Salah satu ukuran tingkat kemakmuran suatu negara.
c.      Mengetahui tingkat kemajuan ekonomi dari waktu ke waktu baik negara sendiri, antardaerah maupun antar negara.
d.       Untuk mengetahui kebijakan perekonomian yang tepat yang harus dilakukan.

Contoh latihan:
Perhatikan data berikut!
Sewa Tanah
Rp.   950.000,00
Upah tenaga kerja
Rp.   750.000,00
Bunga modal
Rp.   250.000,00
Laba pengusaha
Rp.     50.000,00
Pengeluaran konsumsi
Rp. 1.000.000,00
Pengeluaran investasi
Rp.    800.000,00
Ekspor
Rp. 1.200.000,00
Impor
Rp.    500.000,00
Pengeluaran pemerintah
Rp.    600.000,00
Besarnya pendapatan nasional jika dihitung dengan
1)      pendekatan pendapatan
2)      pendekatan pengeluaran
Jawab:
1)      NI =  R + W + I + P
                 = Rp.950.000,00 + Rp.750.000,00 + Rp.250.000,00 + Rp. 50.000,00
     = Rp. 2.000.000,00
2)      NI =  C + G + I + (X-M)
Rp. 1.000.000,00 + Rp 600.000,00 + Rp. 800.000,00 + (Rp.1.200.000,00 - Rp. 500.000,00)
                  =  Rp. 3.100.00,00
Pendapatan Per Kapita/Income Per Capita (IPC)
Pendapatan Per Kapita/Income Per Capita (IPC) => pendapatan rata-rata penduduk suatu negara pada periode tertentu. Perhitungannya didapat dari:


Manfaat Perhitungan Pendapatan Per Kapita
1.         Indikator kesejahteraan negara
2.         Standar pertumbuhan kemakmuran negara
3.         Pembanding tingkat kemakmuran antarnegara
4.         Sebagai data untuk mengambil kebijakan ekonomi, dll.
Hubungan pendapatan nasional penduduk dan pendapatan per kapita: jika pendapatan nasional tinggi dan jumlah penduduk tinggi maka IPC rendah, dan sebaliknya. Maka dari itu, untuk menaikkan IPC negara harus menaikkan pendapatan nasional dan memperkecil laju pertumbuhan penduduk.
Pengelompokkan IPC
Berdasarkan World Bank:
1)         Low income economies => IPC US$520 atau kurang
2)         Lower middle income economies => IPC US$1.740
3)         Middle income economies => US$2.990
4)         Upper middle income economies => US$4.870
5)         High income economies => US$25.480

Distribusi Pendapatan
Tiga tolok ukur untuk mengetahui pemerataan pendapatan:
1. Kurva Lorenz yaitu kurva yang menunjukkan perbandingan persentase pendapatan yang diperoleh dengan persentase jumlah penduduk. Semakin dekat dengan garis diagonal distribusi pendapatan semakin merata.
2. Koefisien Gini yaitu ukuran ketimpangan suatu negara. Angkanya 0-1. semakin kecil koefisiennya semakin merata distribusi pendapatannya. Koefisien Gini dapat digambarkan melalui kurva lorenz.
Kriteria ketimpangan dalam koefisien Gini
0,71-1            sangat tinggi
0,50-0,70        tinggi/tajam
0,36-0,49       sedang
0,20-0,35       rendah/baik
3. Kriteria Bank Dunia
¨      Ketidakmerataan didasarkan pada persentase pendapatan nasional yang dinikmati 3 lapisan penduduk. Tiga lapisan penduduk itu adalah:
40% penduduk termiskin
40% penduduk menengah
20% penduduk terkaya
Dalam menghitung persentase distribusi pendapatan ini yang jadi patokan adalah 40% penduduk termiskin. Kriteria persentase distribusi pendapatan yaitu:
a)        Jika 40% penduduk termiskin menikmati < 12% pendapatan nasional ketimpangan dianggap parah.
b)  Jika 40% penduduk termiskin menikmati  12%-17% pendapatan nasional ketimpangan dianggap sedang.
c)    Jika 40% penduduk termiskin menikmati lebih dari 17% pendapatan nasional ketimpangan dianggap rendah.

Indeks Harga
Indeks harga yakni rata-rata tertimbang dari harga-harga kelompok komoditas dalam suatu perekonomian.Pembagian indeks harga ada 3:
Indeks harga konsumen, indikator yang umum digunakan untuk menggambarkan perubahan harga. IHK mengukur biaya pembelian sekelompok barang dan jasa yang dapat mewakili belanja konsumen.
Indeks harga perdagangan besar (IHPB) yang menggambarkan pergerakan harga rata-rata komoditi dengan mengutamakan harga pada tingkat pedagang besar.
Deflator PDB yang didapat dari pembagian PDB nominal dan PDB riil.
Rumus menghitung Indeks Harga cara sederhana 


Keterangan:
·         IHn      = indeks harga tahun n (tahun yang dihitung)
·         åPn     = jumlah harga-harga tahun n
·         åPo     = jumlah harga tahun dasar

A.        Siklus Aliran Pendapatan (Circular Flow)
            Siklus aliran pendapatan seperti ditunjukkan oleh gambar dibawah ini adalah sebuah model yang menggambarkan bagaimana interaksi antar para pelaku ekonomi menghasilkan pendapatan yang digunakan sebagai pengeluaran dalam upaya memaksimalkan nilai kegunaan (utility) masing-masing pelaku ekonomi.
Circular Flow

Model Circular Flow membagi perekonomian menjadi empat sektor:
         i.                   Sektor Rumah Tangga (Households Sector), yang terdiri atas sekumpulan individu yang dianggap homogen dan identik.
       ii.                   Sektor Perusahaan (Firms Sector), yang terdiri atas sekumpulan perusahaan yang memproduksi barang dan jasa.
     iii.                   Sektor Pemerintah (Government Sector), yang memiliki kewenangan politik untuk mengatur kegiatan masyarakat dan perusahaan.
     iv.                   Sektor Luar Negeri (Foreign Sector), yaitu sektor perekonomian dunia, di mana perekonomian melakukan transaksi ekspor-impor.

B.        Metode-metode Perhitungan Pendapatan Nasional
1.         Metode Output (Output Approach) atau Metode Produksi
Menurut metode ini, PDB adalah total output (produksi) yang dihasilkan oleh suatu perekonomian. Cara penghitungan dalam praktik adalah dengan membagi-bagi perekonomian menjadi beberapa sektor produksi (industrial origin). Jumlah output masing-masing sektor merupakan jumlah output seluruh perekonomian. Hanya saja, ada kemungkinan bahwa output yang dihasilkan suatu sektor perekonomian berasal dari output sektor lain. Atau bisa juga merupakan input bagi sektor ekonomi yang lain lagi. Dengan kata lain, jika tidak berhati-hati akan terjadi penghitungan ganda (double counting) atau bahkan multiple counting. Akibatnya angka PDB bisa menggelembung beberapa kali lipat dan angka yang sebenarnya. Untuk menghindarkan hal di atas, maka dalam perhitungan PDB dengan metode produksi, yang dijumlahkan adalah nilai tambah (value added) masing-masing sektor. Yang dimaksud nilai tambah adalah selisih antara nilai output dengan nilai input antara.

2.         Metode Pendapatan (Income Approach)
            Metode pendapatan memandang nilai output perekonomian sebagai nilai total balas jasa atas faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi. Jumlah tenaga kerja, barang modal dan uang yang banyak tidak akan menghasilkan apa-apa jika tidak ada kemampuan entrepreneur. Kemampuan entrepreneur ini adalah kemampuan dan keberanian mengombinasikan tenaga kerja, barang modal dan uang untuk menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat.
Balas jasa untuk tenaga kerja adalah upah atau gaji. Untuk barang modal adalah pendapatan sewa. Untuk pemilik uang atau aset finansial adalah pendapatan bunga. Sedangkan untuk pengusaha adalah keuntungan. Total balas jasa atas seluruh faktor produksi disebut Pendapatan Nasional (PN).

3.         Metode Pengeluaran (Expenditure Approach)
Menurut  metode pengeluaran, nilai PDB merupakan nilai total pengeluaran dalam perekonomian  selama  periode tertentu.  Menurut  metode  ini ada  beberapa  jenis
pengeluaran agregat dalam suatu perekonomian:
a.    Konsumsi Rumah Tangga (Household Consumption)
b.    Konsumsi Pemerintah (Government Consumption)
c.     Pengeluaran Investasi (Investment Expenditure)
d.    Ekspor Neto (Net Export)

C.        PDB Riil Versus PDB Nominal
            Para ahli ekonomi menggunakan nilai output total barang dan jasa perekonomian untuk menghitung PDB. Tetapi apakah PDB merupakan ukuran yang baik dari kemakmuran ekonomi? Perhatikanlah perekonomian yang hanya memproduksi apel dan jeruk. Dalam perekonomian ini PDB adalah jumlah dari nilai seluruh apel dan seluruh jeruk yang diproduksi. Yaitu:

PDB = (Harga Apel x Jumlah Apel) + (Harga Jeruk x Jumlah Jeruk)

Lihatlah bahwa PDB bisa meningkat karena harga meningkat atau karena jurnlah produk meningkat.
Dengan rnudah kita bisa melihat bahwa PDB yang dihitung dengan cara ini bukan ukuran kemakmuran ekonomi yang baik. Ukuran ini tidak secara akurat mencerminkan sejauh mana perekonomian bisa memuaskan permintaan rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah. Jika seluruh harga digandakan. tanpa perubahan dalam jumlah, PDB akan berlipat ganda. Tetapi tidak benar untuk mengatakan bahwa kemampuan perekonomian untuk memuaskan permintaan telah berlipat ganda, karena jumlah setiap produk yang diproduksi tetap sama. Para ekonom menyebut nilai barang dan jasa yang diukur dengan harga berlaku sebagai PDB nominal.
Ukuran kemakmuran ekonomi yang lehih baik akan menghitung output barang dan jasa perekonomian dan tidak akan dipengaruhi oleh perubahan harga. Untuk tujuan ini, para ekonom menggunakan PDB riil (real GDP), yang nilai barang dan jasanya diukur dengan menggunakan harga konstan. Yaitu, PDB riil menunjukkan apa yang akan terjadi terhadap pengeluaran padaoutput jika jumlah berubah tetapi harga tidak.
Untuk melihat bagaimana GDP riil dihitung, bayangkan kita ingin membandingkan outputpada tahun 1998 dan output pada tahun 1999 dalam perekonomian apel dan jeruk kita. Kita bisa rnulai dengan memilih sekumpulan harga, disebut harga dasar-tahunan (base-year prices), seperti harga berlaku pada tahun 1998. Barang dan jasa lalu ditambahkan dengan menggunakan harga dasar tahunan ini untuk menilai barang-barang yang berbeda di kedua tahun. PDB riil untuk tahun 1998 adalah:

PDB Riil         =          (Harga Apel 1998 x Jurnlah Apel 1998) + (Harga Jeruk 1998 x Jumlah Jeruk 1998)
Demikian pula PDB riil pada tahun 1999 adalah:
PDB Riil         =          (Harga Apel 1998 x Jurnlah Ape! 1999) + (Harga Jeruk 1998 x Jumlah Jeruk 1999)

D.        PDB Per Kapita dan Masalah Produktivitas
            Sarnpai batas-batas tertentu, angka PDB per kapita dapat mencerminkan tingkat produktivitas suatu negara. Tetapi tepatkah bila kita mengatakan bahwa produktivitas penduduk Brunei Darussalam lebih tinggi dibanding penduduk Filipina? Jawabannya: sulit untuk membandingkan tingkat produktivitas rakyat Brunei dengan rakyat Filipina. Hal ini karena penduduk Brunei hanya 300.000 jiwa, sementara penduduk Filipina mencapai 75 juta jiwa (tahun 1999). Sebagian besar PDB Brunei berasal dari hasil penjualan minyak bumi. Untuk mencapai pendapatan per kapita setingkat Filipina (US$ 1.200,00), Brunei hanya perlu menjual minyak senilai US$ 360 juta (yaitu jumlah penduduk Brunei dikalikan US$ 1.200,00). Hal itu amat mudah bagi Brunei, karena ekspor minyaknya saja mencapai angka miliaran US dollar per tahun.
Untuk memperoleh perbandingan produktivitas antar negara, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:
1.         Jumlah dan komposisi penduduk. Bila jumlah penduduk makin besar, sedangkan komposisinya sebagian besar adalah penduduk usia kerja (15-64 tahun) dan berpendidikan tinggi (> SLA), maka tingkat output dan produktivitasnya dapat makin baik.
2.         Jumlah dan struktur kesempatan kerja. Jumlah kesempatan kerja yang makin besar memperbanyak penduduk usia kerja yang dapat terlibat dalam proses produksi. Tetapi komposisi kerja pun mempengaruhi tingkat produktivitas.
3.         Faktor-faktor nonekonomi. Yang tercakup dalam faktor-faktor nonekonomi antara lain etika kerja, tata nilai, faktor kebudayaan dan sejarah perkembangan.

E.        PDB, Nilai Tambah dan Pendapatan
            Ada tiga pemikiran mengenai PDB, antara lain:
1.         PDB adalah nilai dari barang jadi
                        Disini artinya PDB dihitung berdasarkan nilai dari barang jadi, bukan barang antara. Sebagai ilustrasi, diasumsikan dalam sebuah perekonomian terdapat dua buah perusahaan. Perusahaan 1 memproduksi baja, sementara perusahaan 2 memproduksi mobil. Perusahaan 1 menjual baja kepada perusahaan 2 seharga $100. Perusahaan 1 mengeluarkan upah untuk pekerja sebesar $80, sehingga memilki keuntungan sebesar $20. Perusahaan 2 menjual mobil hasil produksinya sebesar $210. Dari $210, sebesar $100 untuk membeli baja, $70 untuk upah pekerja , sehingga memperoleh keuntungan sebesar $40. Dari ilustrasi tersebut, yang masuk ke dalam perhitungan GDP adalah nilai akhir/ harga mobil ($210), bukan penjumlahan antara harga baja dengan harga mobil ($310).

2.         PDB adalah penjumlahan dari nilai tambah.
                        Artinya nilai PDB berasal dari penjumlahan nilai tambah dari barang setengah jadi dan barang jadi. Nilai tambah adalah nilai hasil produksi dikurangi nilai barang input (barang antara). Dari ilustrasi pada poin 1, perusahaan baja memiliki nilai tambah sebesar $100, nilai itu diperoleh karena perusahaan tersebut tidak menggunakan barang antara. Sementara perusahaan mobil memiliki nilai tambah sebesar $210 - $100 = $110. Total nilai tambah adalah sebesar $210, nilai tambah total inilah yang dimasukkan ke dalam PDB.

3.         PDB adalah penjumlahan dari pendapatan
                        Pendapatan yang diperoleh dari hasil produksi diterima oleh tiga pihak,yaitu keuntungan kepada perusahaan, pendapatan untuk pekerja, dan pajak kepada pemerintah. Dari ilustrasi sebelumnya, diasumsikan tidak ada pajak, artinya pendapatan hanya didapatkan oleh perusahaan dan pekerja.
                         Dari nilai penjualan sebesar $100, perusahaan 1 mengeluarkan upah untuk pekerja sebesar $80, sehingga memilki keuntungan sebesar $20. Perusahaan 2 menjual mobil hasil produksinya sebesar $210. Dari $210, sebesar $100 untuk membeli baja, $70 untuk upah pekerja , sehingga memperoleh keuntungan sebesar $40.
Dalam pandangan ini, nilai PDB dihitung dari jumlah keuntungan kedua perusahaan sebesar $60 ($20 + $40) dan jumlah pendapatan pekerja kedua perusahaan sebesar $150 ($80 + $70). Sehingga nilai yang dimasukkan kedalam PDB adalah sebesar $210 ($60 + $150).


sumber : 


Read more...
Powered By Blogger

Followers

About

UNIVERSITAS GUNADARMA

UNIVERSITAS GUNADARMA
CLARA ARABELLA 12114450

Instagram

Search in this blog

Clara Arabella. Diberdayakan oleh Blogger.
 

Designed by: Compartidísimo
Images by: DeliciousScraps©